Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Juli 16th, 2010

Hujan

hujan lebar jatuh di daerah ketapang sekarang….
saya sedang bekerja di kantor Dinkes untuk menyelesaikan RKM desa binaan program CWSH.
luar biasa karunia Allah untuk menurunkan hujan …
tanah menjadi basah…..tanaman menjadi segar kembali…dan udaranya menjadi sejuk…
Allah sangat sayang makhluk2nya yang ada dibumi…. semua makhluk membutuhkan air…
manusia dan hewan untuk minum…tumbuh2an untuk terus tumbuh..
apa jadinya jika tidak ada hujan…..maka kehidupan didunia tidak akan ada…
tapi, banyak manusia yang kesal jika turun hujan…
itu ia nyatakan lewan mulutnya sendiri…..
yah…hujan….cucian tidak kering….
yah…hujan…jalan-jalan sama teman tidak jadi….
emanglah…hujan….bikin sakit hati…..kamek jadi dak bise kekantor….
dan celoteh-celoteh lainnya…..
seolah-olah terjadi kesalahan ketika Allah menurunkan hujan….
padahal …….
nikmat manalagi yang kau dustakan…..?
ini pelajaran untuk qt yang asal…dalam berucap….
sebaiknya kita menghindari ucapan2 yang tidak suka terhadap keputusan Allah…
atau Allah akan menarik semua nikmat yang telah Ia berikan dan encebloskan qt kedalam neraka….
demikian aja catatannya…mudah2an bermanfaat….
(maaf baru belajar….)

Read Full Post »

CWSH merupakan kegiatan kemitraan antara Pemerintah dan Masyarakat yang dilaksanakan secara lintas sektor dan lintas program. Dalam pelaksanaan kegiatan mengedepankan pemberdayaan masyarakat, dan melibatkan masyarakat sejak pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengoperasian, dan monitoring-evaluasi.
Akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi dasar masih belum seperti yang diharapkan. Data tahun 2002 menunjukan bahwa prosentasi rumah tangga yang mempunyai akses terhadap air yang layak dikonsumsi baru mencapai 50% dan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar baru mencapai 63,5%. Kondisi yang lebih buruk lagi dialami oleh masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan. Salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat adalah kondisi lingkungan yang tercermin antara lain akses masyarakat terhadap air minum dan sanitasi dasar.
Pemerintah Indonesia ikut menandatangani komitmen global untuk mewujudkan tujuan dan target MDGs (Millennium Development Goals), yakni mengurangi separuh dari proporsi penduduk dunia yang tidak memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi dasar pada tahun 2015.
Pemerintah RI melalui Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (Tahun 2004 – 2009). Dalam Program Lingkungan Sehat pemerintah bermaksud untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat, melalui beberapa pokok kegiatan antara lain :
–>Penyediaan sarana air minum dan sanitasi dasar;
–>Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan;
–>Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan; dan
–>Pengembangan wilayah sehat.
Guna meningkatkan cakupan layanan air minum dan sanitasi dasar Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Asian Development Bank ( ADB ) untuk melaksanakan kegiatan pembangunan sarana air minum dan sanitasi bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang tertuang dalam proyek Community Water Services and Health (CWSH).
CWSH merupakan kegiatan kemitraan antara Pemerintah dan Masyarakat yang dilaksanakan secara lintas sektor dan lintas program. Dalam pelaksanaan kegiatan mengedepankan pemberdayaan masyarakat, dan melibatkan masyarakat sejak pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengoperasian, dan monitoring-evaluasi.

Tujuan
Kegiatan CWSH bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah melalui:
Perubahan perilaku;
• Perubahan perilaku;
• Pemberdayaan masyarakat;
• Penyediaan air bersih dan sanitasi yang aman, cukup dan mudah dijangkau;
• Kesinambungan dan efektivitas program melalui partisipasi masyarakat.

Sasaran
Kegiatan ini ditujukan bagi masyarakat desa yang belum mempunyai akses terhadap air minum dan sarana sanitasi, diutamakan bagi yang berpenghasilan rendah.
Kriteria yang digunakan untuk melakukan seleksi desa yang akan dilibatkan dalam kegiatan ini adalah :
• Desa dengan indeks kemiskinan tinggi
• Kasus penyakit yang ditularkan melalui air (water-borne) tinggi.
• Akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi dasar rendah
• Adanya potensi sumber air
• Tidak adanya proyek sejenis
• Kesanggupan masyarakat berkontribusi

Strategi Kebijakan
• Program yang menitikberatkan pada pencegahan penyakit.
• Desentralisasi pengelolaan program oleh kabupaten.
• Tanggap terhadap kebutuhan dasar masyarakat yang belum terlayani.
• Perencanaan dari bawah yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
• Pengelolaan program secara efisien, berkualitas dan pemerataan pelayanan.
• Air bersih sebagai komoditas ekonomi dan sosial.

Paradikma Pelaksanaan Kegiatan
• Tujuan program tidak hanya difokuskan untuk meningkatkan cakupan air minum dan sanitasi dasar tetapi meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup.
• Masyarakat sebagai pelaku utama yang didampingi oleh fasilitator.
• Strategi kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta.
• Penguatan program kesehatan sejak perencanaan, pelaksanaan, paska konstruksi dan paska proyek.
• Penguatan kegiatan lintas sektor dan lintas program.

Karakteristik
• Kesetaraan gender; dalam setiap tahapan kegiatan wajib melibatkan kelompok yang termarjinalisasi seperti kelompok perempuan, kelompok masyarakat miskin, kelompok anak.
• Masyarakat sebagai penerima manfaat kegiatan diwajibkan menyediakan kontribusi pendanaan minimal 20% dari nilai kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kerja Masyarakat (RKM) dengan perincian 4 % uang tunai dan 16 % inkind seperti bahan lokal dan tenaga.
• Penyaluran dana hibah desa dilakukan secara langsung ke rekening masyarakat. Pengelolaan keuangan dilakukan oleh masyarakat secara terbuka dengan cara menyusun laporan keuangan ditempelkan pada Papan Informasi sehingga mudah dilihat oleh masyarakat.
• Menempatkan masyarakat sebagai pemeran utama kegiatan, mulai dari pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian dan pemeliharaan sarana serta monitoring dan evaluasi.
• Mengedepankan pendekatan pemberdayaan masyarakat secara partisipatif dengan menggunakan metoda MPA/ PHAST. Metoda ini memfokuskan pada pelibatan seluruh lapisan masyarakat (laki-laki-perempuan, kaya-miskin) dalam berbagai kegiatan, mulai dari pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian dan pemeliharaan sarana serta monitoring dan evaluasi.
Dalam proses penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan harus peka terhadap kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.

Read Full Post »